Minggu, 26 April 2009

Bagaimana nasib Pendidikan dan Anak Didik kita??..


Saudaraqu, sebentar lagi kita memasuki bulan Mei..
bulan dimana lahirnya kesadaran Pentinganya Pendidikan di indonesia..
yaitu tepat tanggal 2 Mei 2009 nanti..
kita akan memperingati hari pendidikan Nasional, yang diprakarsai oleh ki Hajar Dewantoro
dengan mendirikan sekolah Taman Siswa...sekitar beberapa tahun yang lalu...

Saat ini, Alhamdulillah kita hidup di tengah2 modernitas, di mana semua peralatan dan perlengkapan sekolah telah tersedia lebih baik di banding dengan tahun2 sebelumnya.
Pertanyaannya adalah..: Sudahkah dengan segala fasilitas yang ada kita mampu meningkatkan kwalitas pendidikan kita?..dan bagaimana hasil out put anak didik kita, sudahkah mencerminkan hasil yang lebih baik, dari segi akhlak, mental, intelektualitas dan kecerdasan lainnya??...

Kita tentu terenyuh saat melihat film fenomenal Laskar Pelangi, yang diangkat dari sebuah novel karya Andrea Herata. Film yang disutradarai oleh Riri Reza, dengan produser Mira Lesmana ini..dengan mengambil latar di pulau belitung sekitar tahun 1974. Tahun yang sebenarnya masa2 pembangunan setelah kemerdekaan, namun ada salah satu Sekolah yang luput dari pandangan pemerintah setempat di tengah pembangunan tanah belitung waktu itu..Sangat bagus di buat contoh dan evaluasi diri kita..baik oleh anak didik/siswa maupun para guru dan bahkan kepala sekolah. Apalagi Film ini dibintangi oleh 12 anak-anak asli pulau Belitung asli dengan beberapa artis/aktor yang berpengalaman..menjadikan film ini terasa membawa pikiran kita pada masa2 yg lalu. Maka tidak heran, ikranegara sebagai salah satu aktor dalam film ini, ketika ditanya tentang film ini, belia menjawab, serasa nostalgia. Film ini memang patut dipuji, karena dari segi cerita dapat dijadikan contoh dan memotivasi pada kita semua untuk memaksimalkan usaha,selalu bersemangat dalam meraih cita-cita, sekaligus menyadari penuh akan nasib yang sudah digariskan oleh Sang Kholik. Cut mini sendiri, yang berperan sebagai bu Muslimah (bu Mus).. merasa merinding melihat kembali film ini. dan hampir semua orang yang telah melihat film ini, bisa dipastikan akan terenyuh bahkan mungkin menangis...Apalagi melihat nasib Lintang si otak brilian ahli matematika yang terpaksa putus sekolah gara2 harus mengantikan posisi ayahnya sebagai kepala keluarga untuk menghidupi adik2nya...hik3x.. dan masih banyak lagi cerita apik lainnya..

Film ini sebenarnya adalah salah satu dari sekian banyak cerita anak Indonesia yang pernah mengalami masa-masa menuntut ilmu. Saya yakin, setiap kita punya sejarah dan jalan cerita dalam meraih kesuksesan. Mungkin jika diantara kita si minta bercerita perjalanan hidup...sampai kita "sukses" sekarang, tentu banyak cerita yang membuat hati kita menangis sekaligus akan terucap syukur atas karunia Allah pada kita...

Keadaan yang sangat kontradiktif antara kondisi kita saat ini dengan keadaan tahun 1974 di tanah belitung waktu itu. Bagaimana tidak??..
coba kita renungkan.. Mereka belajar di gedung sekolah yang hampir roboh, atap pada bocor, peralatan seperti meja, kursi, lemari yang seadanya dll. belum lagi jarak yang begitu jauh, dengan kendaran sepeda yang baru ada saat itu, buku bekas, seragam tidak ada dan beberapa keterbatasan lainnya..tapi mereka mmpu menunjukan prestasi yang luar biasa.. Juara karnaval, Juara Cerdas Cermat tingkat kecamatan dan yang tepenting adalah pendidikan moral, akhlak dan agama yang begitu kuat. Sedangkan Para pelajar sekarang, telah mengalami dekradasi moral dan mental di tengah2 keberdaan fasilitas. Buku, perlengkapn peralatan, alat transportasi, gedung sekolah semuanya tersedia dengan baik dan ada di mana2..Bahkan setiap anak hampir mempunyai Hp sebagai alat komunikasi, Sepeda motor, Sepedapun termasuk tergolong bagus, sampai angkutan kota yang siap mengantar. Semuanya telah tersedia untuk menunjang proses belajar mengajar.. Namun diantara kita dan pelajar khususnya Masih belum siap juga menghadapi tantangan yang ada.Bahkan kita juga membaca kalau Ujian Nasionl yang lalu masih terjadi bentuk2 kecurangan... sungguh sangat tragis..

Bisa jadi, kondisi ini tidak hanya pada peserta didik, namun semangat, motivasi dan sikap tulus ikhlas dari para guru juga menunjang keberhasilan pendidikan dan anak didik kita.. Kalau sekarang ada tunjangan fungsional, setifikasi guru, bantuan untuk guru swasta dan lain2... semoga semua itu bisa meningkatkan keprofesionalan para guru... bukan malah menjaikan gelap mata semuanya dilihat dari materi... karena kalo kita perhatikan, Suksesnya pendidikan yang dicgambarkan dalam Film Laskar Pelangi, dikarenakan ketulusan dan semangat para guru dan kepala sekolah..

Mampukah kita semua..wahai Bapak/Ibu Kepala Sekolah, Para guru dan siswa/siswi untuk bahu membahu mencapai kesuksekan dalam dunia pendidikan kita menjadi lebih baik?... sehingga diharapkan akan lahir generasi yang cerdas, berakhlak dan berprestasi..
Selamat Hari Pendidikan Nasional untukmu Pelajar dan Guru Bangsa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar